Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)

Penurunan Stres Ibu Pada Saat Masa Pandemi Covid 19 Di Posyandu Kunir V Wirobrajan Melalui Terapi Relaksasi Hipnosis 5 Jari dan Musik Hidayati, Rizqi Wahyu Hidayati; Nirmalasari, Novita; Susilowati, Latifah
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 1 (2021): JICE
Publisher : Journal of Innovation in Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.697 KB) | DOI: 10.30989/jice.v3i1.582

Abstract

Stres di masa pandemi merupakan ketakutan dan kecemasan tentang kesehatan diri maupun kesehatan orang lain yang disayangi. Seseorang yang mengalami stress akan timbul gejala seperti perubahan pola tidur, pola makan, dan kesulitan konsentrasi. Faktor penyebab stres pada ibu antara lain adanya double burden yang terdiri pengasuhan anak, ibu rumah tangga, dan ibu bekerja. Sehingga manajemen stres dibutuhkan untuk mengurangi stres tersebut. Manajemen yang digunakan yaitu hypnosis lima jari dan terapi musik. Sehingga, pengabdian ini bertujuan untuk menurunkan level stres ibu selama masa pandemi. Pengabdian ini menggunakan metode pengajaran langsung dengan dibantu video terapi pada ibu. Sebelum dan sesudah kegiatan nilai stres ibu diukur menggunakan Perceived Stress Scale (PSS). Rata-rata itu mengalami stres sedang baik sebelum dan sesudah terapi. Selain itu, nilai p value juga menunjukkan 0, 802 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa terapi relaksasi yang dilakukan tidak memberikan penurunan secara bermakna. Maka, perlu dilakukan kegiatan tindak lanjut untuk mengatasi masalah tersebut.
Gangguan Psikologis pada Pasien Diabetes Melitus Di Masa Pandemi Covid-19 Dusun Kanoman, Pleret, Bantul Hidayati, Rizqi Wahyu; Susilowati, Latifah; Nirmalasari, Novita
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): JICE
Publisher : Journal of Innovation in Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.062 KB) | DOI: 10.30989/jice.v3i2.632

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai masalah psikologis, terutama pada pasien dengan penyakit komorbid, salah satunya yaitu diabetes melitus. Hal ini terbukti bahwa sebanyak 65% orang mengalamai masalah tersebut, antara lain depresi, cemas, gangguan tidur, hingga sindrom pasca trauma. Namun, hingga saat ini, gangguan psikologis tersebut masih dianggap sebelah mata. Hal ini juga terjadi di Dusun Kanoman, Pleret, Bantul. Sehingga pengabdian ini bertujuan untuk memeriksa status psikologis masyarakat yang menderita Diabetes Melitus di masa pandemic Covid. Kegiatan pengabdian meliputi pemeriksaan psikologis dengan menggunakan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress 21 Scale (DASS 21) dan konsultasi. Kuesioner ini memeriksa depresi, cemas, dan stress yang dialami penderita diabetes melitus. Kemudian, hasil dianalisis menggunakan SPSS 25. Berdasarkan hasil diketahui bahwa 20% penderita mengalami depresi sedang, 13,3% mengalami cemas sedang, dan 6,7% mengalami stress ringan. Setelah pemeriksaan, peserta diarahkan ke meja konsultasi. Di meja tersebut, peserta diajarkan cara-cara untuk manajemen relaksasi seperti nafas dalam dengan disertai afirmasi positif, spiritual relaxation techniques, dan terapi musik. KATA KUNCI: Gangguan Psikologis; Covid-19; Diabetes Melitus ABSTRACT The Covid-19 pandemic caused various psychological problems, especially in patients with comorbid diseases, such as diabetes mellitus. It was proven that as much as 65% of people who experience these problems, including depression, anxiety, sleep disorders, and post-traumatic syndrome. However, until now, this psychological disorder is not still considered. This also happened in Kanoman, Pleret, Bantul. So that this service aimed to examine the psychological status of people suffering from Diabetes Mellitus during the Covid pandemic. Service activities include psychological examinations using the Depression, Anxiety, and Stress 21 Scale (DASS 21) questionnaire and consultation. This questionnaire examines depression, anxiety, and stress experienced by people with diabetes mellitus. Then, the results were analysed using SPSS 25. Based on the results, it was found that 20% of patients had got moderate depression, 13.3% moderate anxiety, and 6.7% mild stress. After the examination, participants were directed to the consultation table. At the table, participants had mental health promotion about relaxation management techniques such as deep breathing accompanied by positive affirmations, spiritual relaxation techniques, and music therapy.
Edukasi Manajemen Latihan Pasien Diabetes Melitus Melalui Senam Kaki Diabetikum Pada Warga di Dusun Kanoman, Pungkuran, Pleret, Bantul Ike Wuri Winahyu Sari; Novita Nirmalasari; Rizqi Wahyu Hidayati
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): JICE
Publisher : Journal of Innovation in Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.78 KB) | DOI: 10.30989/jice.v3i2.646

Abstract

ABSTRAK Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita Diabetes Melitus (DM) atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Perawat selain berperan dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam membimbing penderita DM untuk melakukan senam kaki sampai dengan penderita dapat melakukan senam kaki secara mandiri. Menurut hasil wawancara dengan ketua RT 2 Dusun Kanoman, di wilayah tersebut belum pernah diadakan penyuluhan tentang penyakit DM dan warga juga belum pernah diajarkan tentang senam kaki diabetikum. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang senam kaki diabetikum dan agar masyarakat mampu mendemonstrasikan gerakan senam kaki diabetikum secara mandiri. Kegiatan dilaksanakan di RT 1 dan 2 Dusun Kanoman, Pungkuran, Pleret, Bantul yang diawali dengan evaluasi awal pada masyarakat dengan diminta mempraktikkan gerakan senam kaki diabetikum dilanjutkan dengan penyuluhan dan demonstrasi. Selanjutnya evaluasi akhir dari penyuluhan dengan mendemonstrasikan senam kaki diabetikum secara mandiri dan diobservasi oleh penyuluh. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dari Bulan Maret s.d. April 2021. Terdapat peningkatan keterampilan melakukan senam kaki DM dengan peningkatan rata-rata keterampilan sebesar 92%. Dengan kegiatan ini peserta diharapkan dapat memberikan informasi yang telah diberikan oleh tim pengabdi kepada masyarakat lainnya di lingkungan tempat tinggal tentang penyakit DM dan senam kaki DM dan menerapkan hasil penyuluhan pada kehidupan sehari-hari sebagai langkah manajemen diri penyakit DM.
Gangguan Psikologis pada Pasien Diabetes Melitus Di Masa Pandemi Covid-19 Dusun Kanoman, Pleret, Bantul Rizqi Wahyu Hidayati; Latifah Susilowati; Novita Nirmalasari
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i2.632

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai masalah psikologis, terutama pada pasien dengan penyakit komorbid, salah satunya yaitu diabetes melitus. Hal ini terbukti bahwa sebanyak 65% orang mengalamai masalah tersebut, antara lain depresi, cemas, gangguan tidur, hingga sindrom pasca trauma. Namun, hingga saat ini, gangguan psikologis tersebut masih dianggap sebelah mata. Hal ini juga terjadi di Dusun Kanoman, Pleret, Bantul. Sehingga pengabdian ini bertujuan untuk memeriksa status psikologis masyarakat yang menderita Diabetes Melitus di masa pandemic Covid. Kegiatan pengabdian meliputi pemeriksaan psikologis dengan menggunakan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress 21 Scale (DASS 21) dan konsultasi. Kuesioner ini memeriksa depresi, cemas, dan stress yang dialami penderita diabetes melitus. Kemudian, hasil dianalisis menggunakan SPSS 25. Berdasarkan hasil diketahui bahwa 20% penderita mengalami depresi sedang, 13,3% mengalami cemas sedang, dan 6,7% mengalami stress ringan. Setelah pemeriksaan, peserta diarahkan ke meja konsultasi. Di meja tersebut, peserta diajarkan cara-cara untuk manajemen relaksasi seperti nafas dalam dengan disertai afirmasi positif, spiritual relaxation techniques, dan terapi musik. KATA KUNCI: Gangguan Psikologis; Covid-19; Diabetes Melitus ABSTRACT The Covid-19 pandemic caused various psychological problems, especially in patients with comorbid diseases, such as diabetes mellitus. It was proven that as much as 65% of people who experience these problems, including depression, anxiety, sleep disorders, and post-traumatic syndrome. However, until now, this psychological disorder is not still considered. This also happened in Kanoman, Pleret, Bantul. So that this service aimed to examine the psychological status of people suffering from Diabetes Mellitus during the Covid pandemic. Service activities include psychological examinations using the Depression, Anxiety, and Stress 21 Scale (DASS 21) questionnaire and consultation. This questionnaire examines depression, anxiety, and stress experienced by people with diabetes mellitus. Then, the results were analysed using SPSS 25. Based on the results, it was found that 20% of patients had got moderate depression, 13.3% moderate anxiety, and 6.7% mild stress. After the examination, participants were directed to the consultation table. At the table, participants had mental health promotion about relaxation management techniques such as deep breathing accompanied by positive affirmations, spiritual relaxation techniques, and music therapy.
Edukasi Manajemen Latihan Pasien Diabetes Melitus Melalui Senam Kaki Diabetikum Pada Warga di Dusun Kanoman, Pungkuran, Pleret, Bantul Ike Wuri Winahyu Sari; Novita Nirmalasari; Rizqi Wahyu Hidayati
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i2.646

Abstract

ABSTRAK Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita Diabetes Melitus (DM) atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Perawat selain berperan dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam membimbing penderita DM untuk melakukan senam kaki sampai dengan penderita dapat melakukan senam kaki secara mandiri. Menurut hasil wawancara dengan ketua RT 2 Dusun Kanoman, di wilayah tersebut belum pernah diadakan penyuluhan tentang penyakit DM dan warga juga belum pernah diajarkan tentang senam kaki diabetikum. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang senam kaki diabetikum dan agar masyarakat mampu mendemonstrasikan gerakan senam kaki diabetikum secara mandiri. Kegiatan dilaksanakan di RT 1 dan 2 Dusun Kanoman, Pungkuran, Pleret, Bantul yang diawali dengan evaluasi awal pada masyarakat dengan diminta mempraktikkan gerakan senam kaki diabetikum dilanjutkan dengan penyuluhan dan demonstrasi. Selanjutnya evaluasi akhir dari penyuluhan dengan mendemonstrasikan senam kaki diabetikum secara mandiri dan diobservasi oleh penyuluh. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dari Bulan Maret s.d. April 2021. Terdapat peningkatan keterampilan melakukan senam kaki DM dengan peningkatan rata-rata keterampilan sebesar 92%. Dengan kegiatan ini peserta diharapkan dapat memberikan informasi yang telah diberikan oleh tim pengabdi kepada masyarakat lainnya di lingkungan tempat tinggal tentang penyakit DM dan senam kaki DM dan menerapkan hasil penyuluhan pada kehidupan sehari-hari sebagai langkah manajemen diri penyakit DM.
Pelatihan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) untuk Peningkatan Derajat Kesehatan Wanita di Desa Singkil Wetan, Kecamatan Ngombol, Purworejo Dwi Kartika Rukmi; Rizqi Wahyu Hidayati; Novita Nirmalasari; Ike Wuri Winahyu Sari
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 4 No 1 (2022): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v4i1.684

Abstract

Masalah mengenai kanker payudara masih menjadi tantangan khusus bagi wanita usia subur di Indonesia. Pencegahan yang digalangkan di Indonesia adalah dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Pemerintah Desa Singkil Wetan berusaha untuk mendapatkan informasi terkait kesehatan wanita untuk meningkatkan kualitas kesehatan wanita diwilayahnya. Salah satunya mengenai pelatihan SADARI sebagai tindak lanjut edukasi kanker payudara yang pernah dilakukan. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui tingkat ketrampilan sebelum dan sesudah pelatihan SADARI pada wanita di Desa Singkil Wetan. Hasil kegiatan didapatkan bahwa pelatihan diikuti oleh 26 peserta yang rata rata berusia 43,07 ± 9,82 tahun, berlatar belakang Pendidikan SMA (65,45%) dan memiliki aktivitas sebagai ibu rumah tangga (57,7%). Mayoritas peserta tidak pernah melakukan cek rutin terkait kondisi payudaranya ke dokter (96,2%), tidak dapat melakukan SADARI 61,5%, dan tidak rutin melakukan SADARI (76,9%). Setelah diberikan pelatihan didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (pv:0,000) untuk tingkat ketrampilan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebelum dan sesudah mendapatkan pelatihan dimana skor ketrampilan sebelum pelatihan untuk para peserta rata rata adalah 7,85 ± 0,97 dan skor ketrampilan setelah pelatihan para peserta rata rata adalah 12,2 ± 1,05. Kategorisasi tingkat ketrampilan dalam melakukan SADARI didapatkan sebelum dilakukan pelatihan semua peserta (100%) berada pada kategori sedang, sedangkan pada hasil kategorisasi setelah dilakukan pelatihan didapatkan bahwa sebanyak 84,6% peserta sudah berada dalam kategori tinggi dan hanya 15,4% yang masih berada dalam kategori sedang. Peningkatan motivasi untuk melakukan SADARI perlu terus diupayakan dengan memanfaatkan hasil pelatihan yang sudah didapatkan.
Pengaruh Edukasi Tantrum dan Manajemen Marah Anak Pra Sekolah Pada Ibu di Tk Sunan Gunung Jati Rizqi Wahyu Hidayati; Novita Nirmalasari; Ike Wuri Winahyu Sari; Dwi Kartika Rukmi
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 4 No 1 (2022): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v4i1.683

Abstract

Tantrum merupakan ledakan emosi yang dialami oleh anak usia prasekolah yang bersifat alami dengan angka kejadian yaitu 80% dan hal ini terjadi pada usia 2 – 6 tahun. Namun, orang tua sering kali menyalahartikan bahkan merasa hal tersebut adalah perbuatan tercela. Padahal, tantrum merupakan ekspresi anak ketika ia merasa tidak nyaman hingga keinginan tidak terpenuhi. Oleh karena itu, butuh pengetahuan tentang tantrum pada orang tua menjadi dasar agar perkembangan psikologis anak dapat berjalan dengan baik. Sehingga, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada ibu tentang tantrum dan manajemen marah pada anak usia pra sekolah. Pengabdian ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Sebelum dan sesudah kegiatan ibu diberikan soal tentang materi terkait. Berdasarkan hasil terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan nilai p yaitu 0,001 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa edukasi efektif untuk meningkatkan pemahaman ibu tentang tentrum dan manajemen marah pada anak di usia pra sekolah.
Penurunan Stres Ibu Pada Saat Masa Pandemi Covid 19 Di Posyandu Kunir V Wirobrajan Melalui Terapi Relaksasi Hipnosis 5 Jari dan Musik Novita Nirmalasari; Latifah Susilowati; Rizqi Wahyu Hidayati
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 1 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i1.582

Abstract

Stres di masa pandemi merupakan ketakutan dan kecemasan tentang kesehatan diri maupun kesehatan orang lain yang disayangi. Seseorang yang mengalami stress akan timbul gejala seperti perubahan pola tidur, pola makan, dan kesulitan konsentrasi. Faktor penyebab stres pada ibu antara lain adanya double burden yang terdiri pengasuhan anak, ibu rumah tangga, dan ibu bekerja. Sehingga manajemen stres dibutuhkan untuk mengurangi stres tersebut. Manajemen yang digunakan yaitu hypnosis lima jari dan terapi musik. Sehingga, pengabdian ini bertujuan untuk menurunkan level stres ibu selama masa pandemi. Pengabdian ini menggunakan metode pengajaran langsung dengan dibantu video terapi pada ibu. Sebelum dan sesudah kegiatan nilai stres ibu diukur menggunakan Perceived Stress Scale (PSS). Rata-rata itu mengalami stres sedang baik sebelum dan sesudah terapi. Selain itu, nilai p value juga menunjukkan 0, 802 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa terapi relaksasi yang dilakukan tidak memberikan penurunan secara bermakna. Maka, perlu dilakukan kegiatan tindak lanjut untuk mengatasi masalah tersebut.
Edukasi Audio Visual dalam Kesiapsiagaan Bencana Gunung Meletus pada Anak Usia Sekolah Novita Nirmalasari; Rizqi Wahyu Hidayati; Dwi Kartika Rukmi; Arif Adi Setiawan
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 4 No 2 (2022): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v4i2.761

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah yang rawan bencana dengan letusan gunung api dengan adanya gunung api aktif yaitu Gunung Merapi. Peristiwa bencana berkaitan dengan upaya mitigasi untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana dengan salah satu upayanya adalah edukasi terkait bencana. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk sebagai upaya peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana. Hasil kegiatan tersebut didapatkan bahwa sebanyak 21 peserta menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan lebih banyak jika dibandingkan laki laki sebesar 38% dengan usia peserta sebagian besar berusia 11 tahun (90,6%). Peningkatan pengetahuan ditunjukkan bahwa peningkatan skor rata-rata antara pretest dan posttest yaitu sebesar 21,59. Pada masa anak usia sekolah dasar ini anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, anak sangat peka dan mudah mempelajari sesuatu. Usia mempengaruhi pengetahuan, sikap, daya tangkap dan pola pikir anak. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikir sehingga pengetahuan yang didapatkan semakin membaik. Perbedaan gender dapat menimbulkan perbedaan fisiologi dan memengaruhi perbedaan psikologis dalam belajar. Laki-laki dan perempuan memiliki berbagai perbedaan yang mengakibatkan perbedaan cara berpikir dan cara menyelesaikan masalah dalam belajar. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah terjadinya peningkatan peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana.